Radical Silence

Radical Silence

Kamis, 14 Maret 2013

Bomber Graffiti, Mural & Vandalisme

Bomber itu sebutan pembuat seniman graffiti dan mural, yang mulai marak dan menjadi salah satu trend di negeri kita ini. Bahkan ada perguruan-perguruan tinggi yang mendidik mahasiswanya dalam konsep dan cara pembuatan graffiti dan mural. Namun sebelum kita bahas lebih jauh mengenai para bomber dan karyanya ini, mari kita tau sejarah dan perkembangannya di Indonesia.
Bomber sering kali dipandang sebagai bentuk pencarian identitas anak muda atau untuk sekedar menunjukkan eksistensi mereka. Aksi mereka pun sering berhadapan dengan aparat kota (Satpol Pamong Praja) bahkan tidak jarang juga berhadapan dengan aparat kepolisian karena dipandang sebagai aksi yang merusak. Keberadaan bomber yang telah menjadi subkultur anak muda dipandang sebagai pemberontakan atas struktur urban semakin diterima. Meskipun di sisi lain pandangan yang sinis terhadap mereka selalu tetap saja ada.


Bomber hadir sebagai eksistensi mereka terhadap tanda zaman yang diwakili oleh trend gaya hidup dan hal ini lebih kuat tercermin daripada menunjukkan identitas mereka yang sarat ideologi keberbedaan.
Berawal dari awal tahun ‘70an, dan masih berupa coretan-coretan dan tag,  namun karena menurut perkembangan zaman pula, dan keingin tahuan lebih dari masyarakat sehingga kini seni itu terbedakan menjadi beberapa bagian.
Grafiti (juga dieja graffity atau graffiti) adalah coretan-coretan pada dinding yang menggunakan komposisi warna, garis, bentuk, dan volume untuk menuliskan kata, simbol, atau kalimat tertentu. Alat yang digunakan pada masa kini biasanya cat semprot kaleng. Sebelum cat semprot tersedia, grafiti umumnya dibuat dengan sapuan cat menggunakan kuas atau kapur.
Mural adalah cara menggambar atau melukis di atas media dinding, tembok atau permukaan luas yang bersifat permanen lainnya. Berbeda dengan graffiti yang lebih menekankan hanya pada isi tulisan dan kebanyakan dibuat dengan cat semprot maka mural tidak demikian, mural lebih bebas dan dapat menggunakan media cat tembok atau cat kayu bahkan cat atau pewarna apapun juga seperti kapur tulis atau alat lain yang dapat menghasilkan gambar.
Vandalisme adalah suatu sikap kebiasaan  perusakan yang kejam dan penistaan segalanya yang indah dan  kreatif . Tindakan yang termasuk di dalam vandalisme lainnya adalah perusakan kriminal, pencacatan, graffiti, dan hal-hal lainnya yang mengganggu mata.


Yang coba saya angkat adalah Vandalisme ini sendiri, yang telah mengotori dan merusak lingkungan serta membuat pergerakan para bomber terbatasi, dan merusak karya-karya seninya. Yang coba merusak seni graffiti dg coretan-coretan yang dimaksudkan sebagai  kebanggaan kelompok atau geng, seperti “Rasela”   yang berarti Rajawali Selatan di kawasan Gunung Sahari. “T2R” di wilayah Tomang - Slipi - Grogol atau “Lapendos (Laki-laki Penuh Dosa)”. Kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan ada geng yang menuliskan “Legos”, lalu ada “Cokrem (Cowok Krempeng)” di sekitaran Pangudi Luhur serta geng anak-anak mobil yang  menamakan dirinya  “Mondroid”.
Di   Bandung  pada   tahun-tahun 1970-1980 ada geng yang menuliskan graffiti “Orexas (Organisasi Sex  Bebas)” yang  menyemarakkan  kota  ini. Tulisan tersebut   diambil   dari   popularitas novel yang ditulis oleh Remy Silado. Graffiti di Jogjakarta pada sekitar tahun 1980-1995 pernah disemarakkan oleh graffiti yang memenuhi spot-spot    di kota Jogja. Graffiti tersebut bertuliskan “JXZ” atau “Joxzin” yang menyiratkan  juga pada kebanggaan  kelompok atau geng. (sumber Majalah HAI  No. 36/XXX/4 , September-10 September 2006)
Seperti inilah, menurut saya pribadi perwujudan dari Vandalisme yang merusak keindahan wajah-wajah kota di Indonesia. Sehingga berdampak kepada para bomber yang berusaha mengekpresikan suatu karya seninya dalam sebuah guratan, coretan, dan suatu gambaran, malah berkesan menjadi suatu kearogansian sebagai kaum muda, bukan karya seni kawula muda. Wajar jika para penegak hukum (yang katanya berusaha menertibkan lingkungan), berusaha untuk mencekal para perusak-perusak ini.


Lebih didasarkan karena kecintaan dan penghargaan yang lebih dari saya kepada karya seni dalam bentuk apapun, tidak terkecuali graffiti dan mural yang terkadang membuat satu sisi kota menjdi lebih berarti. Hendaknya para penegak hukum ini ada sedikit pemilahan kepada para Bomber dan pelaku Vandalisme ini, sehingga tidak membatasi para pekerja seni yang berusaha mengexpresikan sebuah karyanya ke dalam sebuah guratan dan berusaha untuk memperindah suatu sisi kota.
Tetaplah berkarya, dan perindah lagi kota-kota di seluruh indonesia dan tunjukkan kepada dunia sisi-sisi lebih dari sudut-sudut sempit dengan jarak pandang tertentu dari sebuah kota itu. Sehingga mereka menikmati dan berkesan kepada Indonesia.

A.C.A.B (All Cops Are Bastard)

All Cops Are Bastard, mungkin kalian yang masih asing dengan singkatan A.C.A.B (All Cops Are Bastard) itulah kepanjangannya, hmm nampaknya dari kata tersebut mungkin langsung pada mengerti apa artinya secara hirarki kata “SEMUA POLISI ADALAH BAJINGAN”, thats right dude… mengapa demikian??


Berasal dari setidaknya tahun 1940-an, dan digunakan sebagai slogan selama mogok para penambang Inggris, ACAB adalah singkatan sering diintegrasikan ke dalam penjara di Inggris, hal ini paling sering diberikan dengan satu huruf antara buku jari dan sendi pertama setiap jari, alternatif kadang terlihat sebagai titik kecil di seluruh buku jari simbolis masing-masing.

Sebenarnya ada beberapa versi kelompok yang mengamalkan A.C.A.B dalam suatu pergerakan mereka. Pada umumnya kelompok ini adalah kelompok dengan ras extrimis kiri, dimana ras ini menolak keras akan suatu ketidak adilan yang didapatkan dari Cops atau polisi. Kelompok extrimis itu salah satunya kelompok Ultras. Ultras adalah kelompok suporter anti terhadap polisi, alasan mereka menolak keras terhadap polisi adalah para polisi yang selalu mengacau dimana cita-cita ultras yang bertolak belakang dengan polisi. Para polisi biasanya menggunakan/atas nama keamanan mereka semena-mena terhadap kelompok yang memperjuangkan hak dan cita-cita mereka.
Pasalnya jika terjadi insiden kecil saja, mereka memperbesar sutau insiden yang seharusnya dapat diselesaikan dengan kepala dingin, mereka mencammpuri, memprovokasi dan berpura-pura menangani situasi dimana hati mereka bersungguh-sungguh menghakimi dengan keji.


Dalam politik modern, baik neo-Nazi Skinhead dan sayap kiri / anarkis bajingan menggunakan “ACAB” sebagai slogan. Pada 7 Januari 2011, tiga penggemar sepakbola Ajax didenda karena memakai t-shirt dengan angka 1312 dicetak pada mereka. 1312 singkatan ACAB.

Salah satu fenomena yang dekat dengan A.C.A.B adalah seluruh kelompok ultras di Italia menolak keadaan posisi polisi di dekat mereka di saat pertandingan sepakbola. Para ultras yang mempunyai basis tempat tersendiri (biasanya berposisi di belakang gawang, baik utara maupun selatan) melarang keras polisi mendekat, jika mereka mendekat sejengkal, perlawanan akan membrutal nyawa pun harus jadi tumbal. Terbukti pada kerusuhan di genoa 1 polisi mati akibat para ultras yang membrutal akibat tingkah polisi yang frontal.

Slam Dancing / Moshing

Moshing adalah tarian khas untuk menikmati genre musik yang agresif, seperti hardcore punk dan heavy metal. Di tahun 2000an, macam moshing makin banyak, seperti Thrashing, atau lebih yang ekstrem Wall Of Death, dan biasanya dilakukan di area depan panggung yang disebut sebagai moshpit atau simply pit. Dalam Wall Of Death, peserta diarahkan menjauh dari pusat kawasan berdiri atau bisa dikatakan membelah menjadi dua area oleh anggota band, kemudian setelah band memainkan awal lagu berikutnya, kedua belah pihak tegak lurus ke tahap sprint satu sama lain dan bertabrakan di tengah.


Moshing dipandang sebagai bentuk umpan balik positif atau ekspresi kesenangan, ini juga kritik atas alam yang berbahaya. Cedera dan beberapa kematian telah dilaporkan. Namun, secara umum sepakat bahwa moshers tidak berusaha untuk menyakiti satu sama lain, dan bahwa mereka telah sepakat mengikuti “etiket moshing” tak tertulis.
Menurut sejarah dan etimologinya, istilah Mosh mulai dipakai di scene hardcore punk pada awal 1980-an di Washington DC, Amerika, mulanya tarian ini sering dieja mash di beberapa fanzines dan catatan catatan liner, namun waktu itu kata mosh belum diucapkan, seperti pada tahun 1982 lagu “Total Mash” oleh band hardcore, Scream. Kemudian karena aksen pengucapan kata orang-orang Jamaika, para penggemar kala itu mendengar ini sebagai gantinya mosh.
Pada 1980-an, istilah Mosh muncul di media cetak dengan ejaan saat ini. Adalah Anthrax yang waktu itu menggunakan istilah dalam lagu mereka “Caught In Mosh”, kata itu sudah menjadi andalan di scene hardcore dan thrash. Melalui kesuksesan mainstream band-band seperti Anthrax, Nirvana dan The Melvins, istilah Mosh menjadi makin populer.
Slam dance, dapat ditelusuri kembali ke tahun 1970-an, punk rock menunjukkannya dalam bentuk Pogo tersebut. Slam dance selama gelombang pertama punk Amerika dan Inggris pada tahun 1977 ditandai oleh stage diving, frenetic jumping, dan chaotic motion.
Pogo dan slam dance keduanya merupakan bagian dari gerakan punk saat ini, dan berkembang menjadi bentuk yang lebih keras dan ekstrim, yaitu moshing, sebagai gelombang pertama punk died out dan memberi jalan untuk subkultur hardcore punk yang muncul pada akhir 1970-an dan awal1980-an.
Tarian pertama yang diidentifikasi sebagai moshing mungkin berasal di Orange County, California, selama gelombang pertama hardcore Amerika. Contoh ini moshing awal dapat dilihat dalam film dokumenter Urban Struggle, The Decline of Western Civilization, dan American Hardcore, serta beberapa footage dari beberapa show di era tersebut.


Menurut cerita, Mike Marine, former dari U.S Marine dan bintang The Decline of Western Civilization, slam dance dilakukan pertama pada tahun 1979. Marine menciptakan sebuah versi vicious dari punk dancing. Dia menghancurkan wajah sialan siapa saja yang akan mendekatinya-khususnya beberapa Hippie, menghajar siapa saja yang bisa dilumatkan.
Versi lebih ganas segera diekspor ke San Francisco dan Bay Area scene punk, di mana pogoing masih bentuk lazim sebuah tarian. Dari sana, menyebar ke pantai timur Amerika Serikat melalui musisi hardcore tur seperti Bad Brains, Henry Rollins dan juga MacKaye, setelah menyaksikan HB Strut saat travelling. Slam dance juga menjadi populer di perkembangan scene crossover thrash.
Berikut adalah macam-macam moshing:
§ POGO DANCE
Pogo merupakan gerakan melompat ke atas dan ke bawah, sambil tetap di lokasi yang sama. Pogo dance sering dilakukan oleh pemain dan penonton pada pertunjukan punk rock. Pogo Mob adalah sebuta untuk sekelompok orang yang melakukan pogo dance pada gigs punk. Ini adalah cikal bakal dari "mosh pit".
§ STAGEDIVING
Stage diving adalah melompat dari panggung ke kerumunan crowd. Jika crowd padat biasanya orang yang melakukan stage diving akan tertahan oleh orang yang dibawahnya dan malakukan CROWD SURFING (bergerak diatas dari orang ke orang). Walaupun terlihat konfrontatif dan Ekstrim, stage diving sering dilakukan di setiap acara hardcore punk.
§ HEADBANGING
Gerakan menghentakkan kepala keatas dan kebawah yang mengikuti tempo dan ritme musik. Biasanya headbanging dilakukan pada musik rock dan heavy metal.
§ SKANKINGDANCE
Skanking terdiri dari gerakan kaki mengikuti irama musik dengan posisi badan membungkuk sambil mengayunkan siku kiri dan kanan. Skanking sering dipraktekkan dalam musik ska, ska punk, hardcore punk, reggae, grime, dub, dubstep dan musik lainnya.
§ CIRCLEPIT
Crowd yang bergerak berlarian membentuk lingkaran biasanya berlawanan arah jarum jam. Dapat juga dilakukan dengan gerakan Skank dance. Circle pit dimulai oleh beberapa orang sebagai tanggapan terhadap kecepatan musik dan irama. Gerakan ini konon di ambil dari semangat ritual suku indian dikala memanggil hujan.
§ HEADWALK/STEPAHEAD 
Berlari dari panggung lalu melompat dan mencari pijakan untuk melangkah dari kepala satu ke kepala berikutnya.
§ WALLOFDEATH 
Sebelum musik dimulai crowd terbagi menjadi 2 bagian, yaitu kanan dan kiri dengan batas jarak beberapa meter yang dikosongkan. Dan begitu musik mulai dimainkan, crowd yang terpisah akan langsung berlari dengan kecepatan yang tinggi ke tengah-tengah dan saling menyatu dengan crowd yang lainnya. Gerakan ini di artikan tentang simulasi bentrok antara demonstran dan aparat keamanan yang saling menyerang di tengah aksi demonstrasi.

HARDCORE DANCE :
§ 2-Step
Yaitu gerakan menggerakan kaki kebelakang-kedepan secara menyilang dan mengayunkan tangan seirama dengan musik, seperti skanking dance.
§ BACKWARD KICKS / SPIN KICKS
Gerakan menendang sambil berputar gerakan ini pun di kenal juga dengan sebutan KUNGFU DANCE.
§ PICKING UP CHANGE
membungkukan badan dan gerakan tangan seperti mencabut rumput.
§ PUNCHING THE MIDGET
Membungkukan badan seperti picking up change, namun gerakan tangannya seperti memukul kebawah secara bergantian
§ WINDMILL
Mengayunkan kedua tangan secara bergantian kearah belakang.
§ AIR PUNCHS dan POINTING FINGER
Mengepalkan tangan keatas seperti memukul dan menunjuk biasanya pada saat sing a long.

Straight Edge - Hardcore

Straight Edge adalah sebuah gaya hidup, filosofi dan pergerakan anak muda yang menganut anti penggunaan narkoba, penggunaan minuman beralkohol, merokok dan hubungan sex bebas (casual sex), walaupun pergerakan garis keras yang lebih dalam mereka menghidari penggunaan obat secara menyeluruh (termasuk penggunaan secara medis) dan mereka mempercayai bahwa sex tidak untuk berganti-ganti pasangan. Straight edge hanyalah sebuah motivasi hidup untuk tidak merusak diri sendiri dengan mengonsumsi zat-zat/ hal-hal yang dianggap berbahaya untuk diri sendiri dan penyikapannya kembali kepada kontrol individu. Gaya hidup straight edge mencoba untuk memberikan alternatif baru di scene punk/ hardcore yang sangat identik dengan kebiasaan mabuk dan kerusuhan.

Banyak orang yang mengklaim bahwa dirinya seorang penganut faham ini karena mereka ingin mengontrol kehidupan mereka, berontak dari budaya penggunaan narkoba, menghindari diri berhubungan dengan narkoba, mereka menyaksikan efek negatif dari penggunaan narkoba dalam keluarga atau teman-teman, atau bahkan bisa pula untuk membedakan diri. Filosofi utama yang dibawakan oleh penganut faham ini adalah penggunaan narkoba terhadap lingkungan sosial dan krisis moral yang bisa menyebabkan hancurnya rumah tangga, bisnis dan khususnya kehidupan anak-anak remaja.


Straight Edge sendiri lahir pada tahun 1981. Founding Father Straight Edge ialah Ian MacKaye vokalis band hardcore/punk Minor Threat. MacKaye ngrasa muak sama kelakuan para rocker yang saat itu hedonis banget dan tentu aja deket banget ama drugs dan alcohol. Lalu tercetuslah ide untuk membuat sebuah gerakan yang bernama Straight Edge. Straight Edge sendiri muncul untuk mengubah imej musik punk dan hardcore. Ian Mackaye beranggapan bahwa dia suka musik hardcore, dia suka memainkannya namun dia tidak suka dengan gaya hidup yang dijalankan. Kemudian dia dan bandnya Minor threat membuat sebuah lagu berjudul Straight edge. “Waktu itu kan scene punk identik dengan self destruction,” ujar Noor Al-Kautsar a.k.a Ucay Rocket Rockers. “Ini adalah pemberontakan Ian MacKaye pas lihat banyak anak punk yang rusuh dan nge-drugs,” tambah Roma Maleakhi, vokalis Sherasupersweet (Pikiran Rakyat , 15 Mei 2007). Konsep Straight Edge sendiri ialah menghindari segala sesuatu yang bersifat merusak diri seperti nge-drugs dan minum minuman beralkohol. Sehingga dari sini muncul slojgan “No drugs, no alcohol and no sex before married“. Straight edge merupakan jalan hidup dimana kita sebagai penganutnya harus dapat mengendalikan diri sendiri. Ini seperti tanggung jawab yang harus kita pegang teguh untuk menjalankannya “ujar salah seorang straight edger yang mengaku menjadi straight edge sejak SMA klas 1Minor threat sendiri sempet maenin lagu yang berjudul Straight Edge, simak deh liriknya :
I’m a person just like you. But i’ve got better things to do.  Than sit around and f**k my head. Hang out with the living dead. Snort white s**t up my nose. Pass out at the shows. I don’t even think about speed. That’s something I just don’t needI’ve got the straight edge


Bagian refrain tadi dinyanyikan berulang - ulang, sehingga orang yang ngerasa suka dengan gaya hidup Ian Mackaye mulai mengikutinya dan selanjutnya mengklaim diri mereka sebagai straight edger.Straight edge dari tahun ke tahun pun semakin berkembang dan mempunyai era masing masing. Era pertama ialah era Old school berkembang di tahun 1980-an saat Ian MacKaye pertama kali mencetuskannya dimana yang diperjuangkan masih berkisar dengan no drugs, no alcohol and no sex before married. Era selanjutnya ialah era yang biasa disebut dengan Youth Crew yang mulai memperkenalkan unsur-unsur Straight Edge dengan cara yang berbeda Dengan menambahkan veganism dan animal liberation sebagai isu utama mereka. hal ini semakin diperjelas dengan lagu Youth of Today yang berjudul No More “meat-eating, flesh-eating, think about it/so callous this crime we commit” Inilah era dimana para Straight Edge mulai menjadi vegetarian. Selain Youth of today band yang beridealisme straight edge ialah Gorilla Biscuit, Judge dan Bold.“Para straight edger masa itu mulai menjadi vegetarian karena menganggap bahwa hewan pun punya suatu hak hidup yang tidak bisa dimusnahkan begitu saja” Jelas dayat vokalis Today is Struggle yang juga merupakan straight edger.Pada awal tahun 1990an muncul sekelompok straight edge yang agak ekstrem dan menamai diri mereka hardline. Para hardline ini bertindak sangat agresif kepada orang yang mabuk atopun nge-drugs. Inilah yang membuat imej straight edge hancur di mata masyarakat sampai muncul istilah straight edge isn’t cool anymore.Namun setelah itu di akhir 1990 an muncul band - band straight edge seperti band - band Punk Rock xAFBx, Lionheartxxx dan band - band sejenis lainnya yang kembali menawarkan “hidup bersih” yang tanpa kekerasan seperti yang dilakukan para hardline. Straight edge pun kembali diterima. Straight edge sendiri identik dengan lambag “XXX” atau dengan gaya penulisan xStraightxEdgex . Arti XXX sendiri untuk X yang pertama ialah untuk tidak merokok, X yang kedua berarti tidak make drugs dan alkohol dan X yang ketiga adalah untuk tidak melakukan hubungan sex pranikah.Selain identik dengan lambang”XXX”. Straight edge juga identik dengan tanda black ”X” yang digambar dibawah punggung tangan. Awalnya sih tanda ini biasa digunain anak-anak dibawah umur yang dateng ke club - club di Washington D.C untuk ngasih tanda bahwa mereka masih belum boleh minum minuman beralkohol sesuai dengan aturan legal dringking yang berlaku disana.

Penganut filosofi straight edge pun beranggapan bahwa straight edge sangat menguntungkan bagi mereka secara rasional maupun secara moral .“Jelas straight edge sangat berpengaruh positif, selain kesehatan saya terjaga karena tidak merokok ataupun minum saya pun tidak perlu mengeluarkan uang untuk membeli barang-barang itu” ujar dayat antusias. Secara garis besar straight edge hanya ingin memperjuangkan apa yang dianggap dia benar. Seperti Ian MacKaye yang saat pertama kali mencetuskan straight edge walaupun di lingkungannya pada saat itu identik dengan gaya hidup yang hedonis. Saat ini straight edge sudah sangat populer tidak hanya di negara asalnya tapi juga di berbagai negara seperti Indonesia. Komunitas - komunitas straight edge pun sudah banyak terbentuk seperti Yogyakarta Hardcore (YKHC), memang tidak semua anggota YKHC merupakan straight edge tetapi kebanyakan mereka tidak merokok, nge-drugs walaupun mereka tidak mau mengklaim diri mereka sebagai straight edge.